Jalasutra
Cari Buku
;
 
Jalasutra

Secara harfiah, kata Jalasutra terdiri atas dua kata: jala dan sutra. Gabungan keduanya merujuk pada sebuah entitas yang bisa digunakan untuk menjaring gagasan dan pemikiran yang orisinal, relevan, kaya, kritis, dan membawa nilai kebaruan, yang tersebar dalam dunia wacana di Indonesia.

Penerbit Jalasutra sudah mengembangkan ranah garapan ke pelbagai bidang: seni, desain, komunikasi, politik, feminisme, sains, teori dan kritik sastra, psikologi, dan kajian sosial. Dalam dunia sastra, Jalasutra juga melebarkan sayap dengan menerjemahkan karya sastra dunia dan karya para pemenang nobel.

 
Untitled Document
Kategori
Berita
Buku Baru
 
 
Detail Buku
Sejarah FilsafatTiongkok, Sebuah Pengantar Komprehensif
Penulis
: Budiono Kusumohamidjojo
Tahun Terbit
: 2010
Cetakan Ke
: 1
Kategori
: Filsafat
Divisi
: Jalasutra
Best Seller
: Tidak
Halaman
: 276
Harga
: 56000
Ukuran
: 14 x 21
ISBN
: 978-602-8252-51-5
Resume
Rasanya tidak berlebihan jika pelajaran berharga yang bisa kita tarik dari sejarah filsafat Tiongkok adalah seni ketangguhan, bagaimana mereka jatuh-bangun mengatasi pelbagai kemelut politik dalam negeri (yang acap terjadi di sekujur tiga milenium sejarah Tiongkok) maupun kemelut internasional (terutama perang dengan Jepang 1932-1945), bencana alam, maupun kelaparan hebat dan pelbagai krisis lainnya sedemikian rupa, sehingga Tiongkok menampilkan suatu peradaban yang sinambung sampai masuk ke zaman posmodern dan seterusnya. Menarik pelajaran dari filsafat Tiongkok pastilah akan berguna bagi kita sendiri. Seperti tulis Jonathan Fenby: kita berkepentingan untuk mengetahui, dari mana datangnya RRT, sehingga mereka menjadi seperti sekarang ini. Disposisi itu juga sejalan dengan apa yang pernah dikatakan oleh Konfusius dalam L�n-yǚ XV.11: Barang siapa hendak memahami masa depan, dia harus tahu masa lalu. Itu pasti bukan narasi gampang, tetapi justru karena tidak gampang, penulis amat bernafsu untuk membongkarnya: mulai kosmologi dan ideosinkretisme, Y�-Jīng, Konfusianisme, Mohisme, Daoisme, Kaum Dialektik, Ajaran Yīn-Y�ng, Kaum Legalis, Buddhisme Tiongkok, hingga Kāng Yǒuw�i.
Belum ada Komentar pada buku ini
Beri Komentar
 Nama *
 
Untitled Document