Jalasutra

Upaya membebaskan diri yang harus dilakoninya benar-benar ajaib sekaligus menakutkan. Selimut itu terlepas. Dia tak pernah melihat sang penyerang. Pada detik itu, udara segar terasa kembali, satu cuplikan sangat singkat terlintas di luar jangkauan pengertiannya, citra langit yang menyilaukan dari balik hijau dedaunan. Kemudian, dia jatuh, jatuh dalam keterkejutan yang sangat ke dalam kegelapan nan dingin. Keterjatuhan itu terasa seperti pusaran mimpi-mimpi buruk masa lalu, ketakutan mendalam dari masa kecil yang terulang kembali. Kemudian, tubuhnya mendarat di air. Dia terseret oleh tangannya yang dingin menuju pusaran kengerian. Cordelia kini menjadi pemain tunggal di Kantor Detektif Pryde. Bernie�Bernard G. Pryde, sang mitra�ditemukan tergolek di atas meja kerjanya. Kehadiran Nyonya Leaming pun menjadi suatu awalan babak barunya. Mark, anak sang ahli mikrobiologi ditemukan tewas gantung diri di pondok yang didiaminya. Kepolisian menyatakan itu kasus bunuh diri. Namun, kejanggalan-kejanggalan yang ditemukan menuntun Cordelia pada fakta yang berbeda. Selubung rapi rencana pembunuhan tampak samar mulai terkuak, meski Cordelia harus mempertaruhkan nyawanya. Tatanan ini milik orang terdekat. Mark dibunuh! Novel ini merupakan novel detektif terbaik karya PD. James yang sudah dilayarlebarkan dan juga diangkat ke layar kaca.

Jalasutra

Secara harfiah, kata Jalasutra terdiri atas dua kata: jala dan sutra. Gabungan keduanya merujuk pada sebuah entitas yang bisa digunakan untuk menjaring gagasan dan pemikiran yang orisinal, relevan, kaya, kritis, dan membawa nilai kebaruan, yang tersebar dalam dunia wacana di Indonesia. Penerbit Jalasutra sudah mengembangkan ranah garapan ke pelbagai bidang: seni, desain, komunikasi, politik, feminisme, sains, teori dan kritik sastra, psikologi, dan kajian sosial. Dalam dunia sastra, Jalasutra juga melebarkan sayap dengan menerjemahkan karya sastra dunia dan karya para pemenang nobel.