Jalasutra
Cari Buku
;
 
Jalasutra

Secara harfiah, kata Jalasutra terdiri atas dua kata: jala dan sutra. Gabungan keduanya merujuk pada sebuah entitas yang bisa digunakan untuk menjaring gagasan dan pemikiran yang orisinal, relevan, kaya, kritis, dan membawa nilai kebaruan, yang tersebar dalam dunia wacana di Indonesia.

Penerbit Jalasutra sudah mengembangkan ranah garapan ke pelbagai bidang: seni, desain, komunikasi, politik, feminisme, sains, teori dan kritik sastra, psikologi, dan kajian sosial. Dalam dunia sastra, Jalasutra juga melebarkan sayap dengan menerjemahkan karya sastra dunia dan karya para pemenang nobel.

 
Untitled Document
Kategori
Berita
Buku Baru
 
 
Detail Buku
Budaya/Metabudaya
Penulis
: Francis Mulhern
Tahun Terbit
: 2010
Cetakan Ke
: 1
Kategori
: Cultural Studies
Divisi
: Jalasutra
Best Seller
: Tidak
Halaman
: 248
Harga
: 48000
Ukuran
: 14 x 21
ISBN
: 978-602-8252-35-5
Resume
Francis Mulhern menawarkan sebuah pengantar yang ringkas sekaligus jelas, dan penuh dengan gagasan tentang arti kata �budaya� dalam pemahaman masyarakat dunia barat di masa kini. Dalam survey kritisnya ini, Mulhern memberikan argumen yang meyakinkan terkait isu-isu konseptual dan politik yang terlibat dalam pergantian definisi �budaya� maupun ringkasan kritis para pemikir kunci seperti Mann, Arnold, Freud, Sartre, Woolf, dan Elliot yang berteori tentang budaya di abad 20. Mulhern juga memberikan pemahaman tentang sejarah perdebatan definisi budaya tinggi dengan budaya rendah dengan menggunakan pendekatan interdisipliner yang melintasi batas antara kajian sastra dengan cultural studies. Buku ini dimulai dengan pemaparan Kulturkritik Eropa. Kulturkritik ini merupakan sebuah tradisi yang mengajukan budaya minoritas sebagai penawar atas modernitas massa. Buku ini dilanjutkan dengan pemetaan pemikiran lain yang melawan konsepsi Kulturkritik yang mengerucut pada teori budaya populer sejak 1930-an dan memuncak pasca Perang Dunia Kedua. Analisis berlanjut pada telaah kelahiran Culture Studies yang cenderung pada kajian media, politik, etnisitas, dan Marxisme; serta Kulturkritik sendiri yang mulai mengarah pada kajian budaya kanon sastra. Terakhir, buku ini menyimpul sebuah diskusi brilian tentang metabudaya, tentang bagaimana budaya, meskipun terdefinisikan, mampu berbicara tentang dirinya sendirinya. Francis Mulhern adalah seorang Profesor di program studi Critical Studies Universitas Middlesex. Dia penulis buku The Moment of Scrutiny (1979) dan The Present Lasts a Long Time (1998) �Buku ini informatif sekaligus mudah dipahami dalam upayanya menjelaskan seluk-beluk perubahan definisi budaya� � Angela Werndly dalam jurnal The Year�s Work in Critical Cultural Theory
2 Komentar pada buku ini
faisal, pada jam 22:18:29 tanggal 08-Jul-2010 berkata :
Dear Jalasutra, Saya ingin membeli buku ini, gimana caranya, trims.
budisp, pada jam 06:58:22 tanggal 07-Oct-2010 berkata :
saya ingin memiliki beberapa buku referensi culture studies.bisa dikirim atau datang di yogya bos?saya di semarang.tq.salam
Beri Komentar
 Nama *
 
Untitled Document