Sayap-Sayap Patah Sang Nabi; karya Kahlil Gibran

Buku ini bertakzim dengan jalan berkisah. Berkisah tentang kereta kencana cinta yang dikendarai Sang Nabi. Inilah buku yang paling digemari oleh para Gibranian. Otoritatif untuk menggambarkan riwayat cinta dan transedentalnya. Sebuah karya yang merupakan manuskrip klasik yang menjadi masterpiece Gibran selama ini: The Prophet dan The Broken Wings

Aku (Asrar-I Khudi); karya Muhammad Iqbal

Asrar-I Khudi merupakan pemikiran filsafat Iqbal yang ditulis dalam bentuk puisi. Asrar-I Khudi bercerita tentang jiwa manusia, serta perenungan, pemikiran, dan pengkajiannya. Mengapa kondisi kaum muslim melemah, penentangannya terhadap intelektualisme Hindustan, panteisme Islam yang telah mematikan keinginan untuk mengadakan aksi, kecaman, serta kritik terhadap para filsuf idealis dan para penyair mistik. Sejak pertama kali terbit tahun 1951, buku ini menjadi polemik. Ada yang menentang dan ada yang begitu mengaguminya dan menyambutnya.

A Portrait of the Artist as a Young Man; karya James Joyce

Salah satu karya terbaik dari pengarang yang dikenal piawai dalam mengolah permainan bahasa. Membaca novelnya ini, kita akan menikmati kesegaran atas gaya pengungkapannya yang baru.

baca: pengantar Joyce; Membaca Sesobek Potret Seniman Muda   

Dubliners; karya James Joyce

‘Ketika engkau ingat bahwa Dublin telah menjadi kota besar selama ratusan tahun…tampaknya aneh bahwa tak ada seorang seniman pun yang telah mempersembahkannya kepada dunia.’ Demikianlah tulis Joyce kepada saudara lelakinya, dan pada tahun di awal usia duapuluh tahun dia menyelesaikan Dubliners—rangkaian episode yang menggambarkan sangat detail kehidupan Katolik kelas menengah di Dublin. Realisme dan tamsil simbolik dari Dubliners menciptakan sebentuk tulisan baru yang mengejutkan, yang masih sama mengesankannya hingga saat ini, sebagaimana halnya ketika cerita-cerita tersebut pertama kali diterbitkan pada tahun 1914.

baca: Pengantar "Dubliners"; Menyambut Joyce, Membaca Makna