PESAN AL-QURAN UNTUK SASTRAWAN

Kode Produk: Kritik Sastra
Point Reward: 0
Ketersediaan: Tersedia
Harga: Rp80.000,00 Rp68.000,00
Tanpa Pajak: Rp68.000,00
Jml:  Beli
   - ATAU -   
PESAN AL-QURAN UNTUK SASTRAWAN
Esai-Esai Budaya dan Agama
 
Aguk Irawan MN
Cetakan I, 2013
x + 434 hlm; 15 cm x 23 cm
ISBN 978-602-8252-94-2
 
 
Ketika Al-Quran diturunkan, menurut pengamat sastra Arab Muhammad bin Sulam al-Jumahi, dalam bukunya Thabaqat Fuhul asy-Syu’ara, peran penyair semakin menjadi-jadi. Diturunkannya kitab Al-Quran yang sangat luar biasa estetisnya pada seorang ummi (buta baca-tulis) Muhammad, telah memicu kreativitas para penyair Jahiliyah untuk menyaingi kedahsyatan estetik Al-Quran.
 
Tentu, Al-Quran mengisyaratkan, hanya karya sastra yang beretika (bermoral) serta mengajak pada kebaikan dan menjauhi segala ke-fasad-anlah yang dapat membawa kehidupan masyarakat menjadi lebih baik.
 
Ketika turun ayat “Dan para penyair diikuti oleh orang-orang yang sesat”, Hasan bin Tsabit dan Ibnu Rawahah yang dikenal sebagai penyair Muslim cepat-cepat menghadap Nabi dan berkata: “Wahai Rasulullah, ayat tersebut telah turun, dan engkau sungguh mengetahui bahwa kami ini adalah penyair”. Nabi kemudian bersabda: “Sesungguhnya orang mukmin berjuang melalui pedang dan lidah (tinta)nya”.
 
Aguk Irawan MN, selain mengajar kebudayaan dan keislaman di perguruan tinggi, ia juga menulis di pelbagai surat kabar dan buku. Tiga buku kumpulan cerpennya yang sudah terbit adalah Hadiah Seribu Menara (2000), Sungai yang Memerah (2004), dan Adik Berbaring di Gerobak Ayah (2007). Selain cerpen, ia juga menulis novel, puisi, esai serta menerjemahkan beberapa karya sastra Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia dan dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Arab. Salah satunya adalah Ashabul Kahfi karya sastrawan kesohor Arab, Taufik el-Hakim.
 

Kata Pengantar

 

Segala puji bagi Allah, yang kami mintai pertolongan dan kami mintai ampunan. Kami berlindung kepada-Nya dari keburukan diri kami dan kejelekan amal kami. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tiada seorang pun yang mampu menyesatkannya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka tiada seorang pun yang mampu memberikan petunjuk kepadanya. Kami bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah ‘Azza wa Jalla yang tiada sekutu bagi-Nya. Dan kami bersaksi bahwa Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Salam adalah hamba dan utusan-Nya.

Buku ini merupakan karya suntingan dengan beragam tajuk yang kami pilih dan kumpulkan. Sebagian besar berbentuk esai-esai ringan yang sudah dipublikasikan di pelbagai koran, baik nasional maupun daerah, serta majalah-majalah dan jurnal. Sebagian lain berbentuk makalah yang kami sampaikan dalam kesempatan seminar dan diskusi di tingkat nasional maupun lokal. Dan sebagian lagi berbentuk makalah ilmiah, sebagai tugas belajar di bangku program Pasca Sarjana selama kuliah di UIN Sunan Kalijaga.

Tujuan diterbitkan naskah ini, tentu sebagaimana lazimnya diterbitkan buku kumpulan esai yang lainnya, yaitu karena alasan praktis. Pertama, untuk menapak tilas sejauh mana, kegelisahan kami pada ranah sosial-budaya, agama dan estetika, saat tiba-tiba dalam suatu waktu dan momen tertentu, kerisauan kami benar-benar sudah mencekam.

Napak tilas yang kami maksud adalah, untuk mengukur sejauh mana saat itu kami menikmati momen-momen yang dengannya kami kemudian mencurahkan ide dan gagasan, baik dalam dunia akademisi maupun di luar akademisi, agar di kemudian hari kami tidak sering terpeleset, dengan mengulang-ngulang tema dan gagasan. Alasan berikutnya, tentu saja sebagai dokumen pribadi.

Judul, “Pesan al-Quran untuk Sastrawan”, yang terpilih, karena kami merasa, hampir semua kumpulan tulisan esai yang ada di dalam buku ini, sebagian besar mempunyai semangat yang sama, meskipun dalam tulisan lainnya, kami terkesan, begitu menggebu menyuguhkan wacana filsafat postmodernisme. Suguhan itu, tidak lain, lebih dimaksudkan hanya sebagai bentuk petualangan wacana dan kalau boleh kami meminta, ‘selingan’ itu, anggaplah sebagai bentuk lain dari perkembangan teks ‘kebudayaan’ abad terkini.

Harapan kami, meski naskah yang terkumpul ini sangat sederhana, tapi setidaknya bisa memberi ‘sesuatu’, pada penafsiran yang mungkin saja berbeda dan cenderung ‘lain’, baik pada pemahaman teks yang terlanjur dianggap mapan, maupun dinamika sosial budaya yang cenderung jalan tanpa kontrol, agar kodrat kita sebagai manusia, mampu terus mengembangkan diri sebagai ‘abd-u llâh sekaligus al-khalîfah fi l-‘ardl. Sebab pada dasarnya, amanat yang diemban dalam hidup ini, tidak lain, menjadi umat yang mampu menebarkan “rahmat-al li l-‘âlamîn”, meskipun dalam ruang sekecil apapun. Terakhir, kritikan dan teguran, sungguh kami harapkan datangnya dari pembaca yang budiman. Terimakasih.[]

Yogyakarta, 15 Agustus 2013

 

 


 

DAFTAR ISI

 

Pengantar — v

Daftar Isi — vii

ANTARA SASTRA DAN PESAN AGAMA — 1

Binhad Nurrohmat dan Kembalinya Unsur Sastra Jahiliyah — 3

Penyair yang Jatuh Cinta pada Nisan — 11

Maulid Nabi dan Getar Cinta Para Penyair — 17

Maulid Nabi dan Kitab Puisi — 21

Mencoba Memahami ke-Malaikatan-an Saeful Badar — 25

“Mengintip” Latar Sastra Pesantren — 31

Penyair dan Al-Quran dalam Rekaman Sejarah — 35

Pesan Al-Quran untuk Sastrawan — 41

Sastra Islami? — 45

Sastra Seks; Pragmatis atau Ideologis? — 51

Sastra Seksual dan Pembusukan Budaya — 57

Sastra Islam dan Sastra Pesantren — 61

JATI DIRI DAN IDENTIFIKASI LEWAT SENI — 69

Ketika Puisi Mengalienasi Kita — 71

Dari Shinigami; Melacak Denyut Cerpen Arab-indonesia — 75

Engkau Pergi [Ketika] Kami Belum Merdeka — 85

Ketika Jati Diri dan Karakter Bangsa Mulai Memudar — 91

Ketika Sastra Alpa dari Bangku Sekolah — 95

Membaca “Kursi yang Malas Menunggu” — 99

Mencoba Memahami Ke-aku-an Chairil — 109

Menimbang Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri (Scb) dari Buku Nurel: Menggugat Tanggungjawab Kepenyairan — 117

Pendidikan Sastra dan Mental Yang Sakit — 123

Puisi-puisi yang Membakar Perjuangan — 129

Sastra, Kiyai dan Pesantren — 135

Religiusitas Cinta dan Permasalahannya — 139

Sajak Melankolisme Taufik Ismail — 147

Sastra Arab dalam Karya-karya Goethe — 151

Visi Sastra dan Tantangan Dunia Cyber — 157

Pertemuan Sastra dan Pasar — 163

Penyair Tua, Penyair Muda dan Permasalahannya — 169

Perihal Tersingkirnya Puisi dari Industri Buku — 173

PROBLEM TEKSTUALITAS DAN MODERNITAS — 177

(1849-1905) 100 Tahun Muhammad Abduh — 179

Problematika Modernitas dan Demokrasi — 185

Ikhwanul Muslimin Moderat; Wajah Baru Mesir — 207

Inkulturasi Nilai Islam dalam Tradisi Padusan — 211

Kearifan Pemimpin Lokal dan Asketisme Mbah Maridjan — 215

Ketika Fungsi Agama Tenggelam — 219

Kesejajaran dan Pertentangan Sains dan Agama — 223

Menuju Kebudayaan Baru Itu Meniru Barat — 257

Militer dan Isu Global — 265

Multikulturalisme, Islam dan Cinta Suci — 269

Pergolakan Menemukan “Aku” dalam Diri — 277

Plato dan Pemimpin Pilihan Rakyat — 295

Filsafat Pragmatisme-kontemporer — 299

Revolusi Putih — 327

Roy, Renaisans dan MUI — 333

Perihal Kejumudan dan Studi Islam — 337

Sejarah Lekra vs Manikebu: Hanya Interpretasi Tunggal — 345

Membaca Pemikiran Adonis dalam Tsabit Wa Mutakhawil — 351

RUANG PUBLIK DAN NASIB HUMANIORA — 357

As Dharta dan Sedikit Harga Mati Politiknya — 359

Dunia dan Strategi Baru Pesantren — 363

Ketika Buku Bukan Lagi Ilmu — 367

Lebaran di Mesir; Sebuah Pengalaman Pribadi — 371

Melacak Hubungan Agama dan Kesenian — 375

Penguasa, Buku dan Peradaban — 381

Profesi yang Terlupakan — 385

Hanya Sebuah Karikatur — 389

Tradisi Kenduren, Kearifan Lokal, dan Identitas Budaya — 395

Daftar Pustaka — 401

Daftar Indeks — 411

Riwayat Publikasi — 423

Biografi Penulis — 427

 

 

Tulis review

Nama Anda:


Review Anda: Note: HTML tidak diterjemahkan!

Rating: Jelek            Bagus

Masukkan kode verifikasi berikut:



Bestsellers
Pesan, Tanda, dan Makna
Rp112.200,00 Rp95.370,00
Elemen-elemen Semiologi
Rp58.020,00 Rp49.317,00
Berdasarkan pada 1 review.
Dominasi Maskulin
Rp56.200,00 Rp47.770,00
Feminist Thought*
Rp112.020,00 Rp95.217,00
Berdasarkan pada 1 review.
Catatan Harian Anne Frank
Rp81.020,00 Rp68.867,00
Jalasutra © 2015 - Designed By Yoocart
View Mobile / Standard